5Pembentukan Tim Kota Cerdas 6.Asesmen Gerakan Menuju 100 Smart City 1.Lolos Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia 2.Penandatangan Nota Kesepahaman 3.Pembentukan Dewan Kota Cerdas 4.Pembentukan Tim Pelaksana Kota Cerdas 5.Pengesahan Perda Kota Cerdas 6.Bimtek Penyusunan Master Plan Kota Cerdas dg melibatkan unsur ABCG 7.Buku 1,2,3
BCAsenantiasa berupaya untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. BCA melaksanakan beberapa program, antara lain: meningkat sebesar 7,3% dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah 91.425 peserta. BCA aktif mendukung program literasi keuangan, Edukasi Literasi Keuangan dengan Mobil Literasi Keuangan (SiMOLEK
Halini terbukti dengan diberikannya penghargaan Platinum Indonesia's Attractiveness Award 2018 kategori Kota Potensial Pelayanan Publik yang diserahkan langsung Me nteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahjo Kumolo dan diterima Walikota Vicky Lumentut di Ballroom Dua Mutiara Hotel JW Marriot Jakarta, Jumat (15/09) malam.
Indonesia| English. Manual | Tautan | Peta Situs | S&K. Beranda; Tentang Kami Indeks Harga Konsumen (IHK) Umum Kota Tual, Mei 2019: 159 : Indeks Harga Konsumen (IHK) Umum Kota Ambon, Mei 2019 1,15 : Jumlah Pengangguran, Agustus 2018: 54 891 : Indeks Pembangunan Manusia, 2018: 68,87 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), 2018: 7,27
Pemerintahmemegang peran penting untuk memastikan konsep kota cerdas seperti smart economy, smart society, smart mobility, smart environment dan smart living, dapat diimplementasikan dengan baik. Penerapan yang tepat akan membantu mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi,” ujar Menteri dalam kata sambutannya.
78Limas, C, et al. / Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol. 23 (2021) 77-94 serta ketepatan waktu pengiriman. Berdasarkan data World Bank tahun 2010-2018, Indonesia mengalami peningkatan Indeks Performa Logistik sebesar 14,13% pada tahun 2010 hingga 2018, walaupun terdapat peningkatan, namun nilai
. Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018 – JAKARTA – Penelitian dan Pengembangan Media Kompas KG Media berhasil menduduki peringkat pertama dalam Indonesia Smart City Index IKCI 2018 kategori Kota Kecil, memberikan kota Padang Panjang, Rabu 9/1. Penghargaan diserahkan oleh CEO KG Media Andi Budiman yang diterima langsung oleh Walikota Padangpanjang H. Marwilis, SH, MA dan Kepala Bidang Elektronika Pemerintah Ario Dian Pratama, ST . Usai menerima penghargaan, para pemenang terbaik dari masing-masing kategori tampil dalam talkshow bersama para pakar untuk membahas apa yang sudah dan akan dilakukan oleh masing-masing kabupaten, termasuk Kota Padangpanjang. Kota Gunungsitoli Mendapat Predikat Sebagai Salah Satu Kota Yang Inovatif » Pemko Gunungsitoli Pertemuan tersebut diadakan untuk para peserta bertukar pikiran dan ide-ide inovatif untuk diterapkan di daerah-daerah nantinya. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Fadli Imran dengan sangat bangga mengucapkan terima kasih atas capaian yang diraih Kota Padang Panjang saat ini yang ditegaskan kembali oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang Panjang sendiri. “Alhamdulillah, di awal tahun 2019 ini Padangpanjang penuh dengan prestasi, dan kami berharap ini menjadi prestasi yang berkelanjutan kedepannya, dan Kota Padangpanjang semakin maju dan dapat menjadi pemacu bagi daerah lainnya,” ujar Fadli. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Marwilis, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Padanganjang, bangga Kota Padanganjang menjadi kota kecil yang berhasil meraih Smart City Award. Binder17jan19 By Harian Bhirawa “Kami tidak bisa berhenti sampai di sini, apalagi puas dengan penghargaan yang kami terima ini, karena ke depan kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk menghadapi kemajuan Kota Padang Panjang selanjutnya, dan kami berharap dapat melakukannya dengan baik,” harap Marwilis. . Untuk peringkat pertama, Kota Padangpanjang saat itu memiliki skor 55,14, sedangkan Kota SungaiFull meraih peringkat kedua dengan skor 55,02 dan Kota Solok di peringkat ketiga dengan skor 51,64 yang diukur KG Media secara berkala. Del Tangerang Selatan masuk dalam Indonesia Smart Cities Index IKCI 2018 kategori kota urban dengan skor 61,68. “Berapapun nilainya, ini angka yang harus dievaluasi agar lebih baik ke depan,” kata Arin Rashmi Dayani, Wali Kota Tangerang Selatan. Airin mengatakan, Tangsel saat ini fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Dengan memberikan pelatihan baik kepada Aparatur Sipil Negara ASN maupun masyarakat melalui masyarakat di Tangsel. Terus Berbenah, Mewujudkan Salatiga Smart City Yang Sesungguhnya Erin mengatakan, peran partisipasi masyarakat sangat penting untuk membangun smart city. Tanpa partisipasi warga, akan sulit untuk mengimplementasikan program dan rencana di perkotaan. Kota pintar Tangsel tidak hanya menyediakan infrastruktur untuk pelayanan publik, tetapi juga mendorong masyarakat dan industri kreatif melalui berbagai kursus dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Tangsel menerapkan pelayanan publik secara elektronik, dan seluruh sistem pelayanan dipantau secara langsung dan transparan, seperti aplikasi pelaporan jalan rusak Simanja. Sementara itu, General Manager Research and Development R&D Harian Kompas F Harianto Santoso mengatakan, walikota menjadi chief executive officer CEO kota agar tidak hanya membuat kota menjadi lebih modern, tetapi juga mampu untuk kemakmuran warga negara. Pdf Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Mewujudkan Kota Cerdas Di Bandung Dan Surabaya “Masyarakat adalah inti fundamental dari smart city. Ini juga yang menjadi alasan mengapa dalam penilaian IKCI 2018 kami lebih fokus pada dimensi komunitas. Tangsil, Surabaya dan Semarang berhasil mencapai tujuan tersebut tanpa mengesampingkan dimensi lainnya. ” Tinggi Jakarta, – Di awal tahun 2019, Kota Malang kembali meraih gelar Indonesia Smart City Index IKCI tahun 2018 kategori Kota Besar. Rabu 9/1/2019. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Wakil Pangdam Kompas Kota, Budiman Tanredjo kepada Walikota Malang Dr. Sutyaga. IKCI merupakan kota yang dinilai berhasil menerapkan konsep smart city. Sebanyak 93 kota di Indonesia dinilai menggunakan serangkaian dimensi dan metode standar. Agar penilaiannya seimbang, kota-kota tersebut dibagi menjadi empat kategori berdasarkan jumlah penduduknya, yaitu megacity, kota besar, kota sedang, dan kota kecil. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Antariksa Nasional. Skor peringkat berkisar dari 1 hingga 100. 12 kota dipilih, dan peringkat I, II, dan III diberikan untuk setiap kategori. “Kota akan menjadi tujuan terakhir pergerakan manusia. Sekitar 50 persen penduduk Indonesia kini tinggal di perkotaan. Perkembangan yang terjadi secara alami harus dibarengi dengan pengelolaan kota yang kompeten bagi penduduknya,” ujar Harian Kompas Ninok Mardiana Pampudi , Pemimpin Redaksi Jakarta. Kota Malang dalam IKCI 2018 menduduki peringkat ketiga kategori kota besar setelah Kota Denpasar dan Kota Surakarta dengan skor 60,21 dari 6 indikator seperti lingkungan, ekonomi, tata kelola, kualitas hidup, masyarakat dan mobilitas. Menurut survei dan evaluasi, peringkat tertinggi disumbangkan oleh Kota Malang dari dimensi komunitas komitmen, kualitas hidup dan lingkungan. Semarang Raih Peringkat 2 Sebagai Kota Metropolitan Versi Indeks Kota Cerdas Indonesia ikci 2018 Walikota Malang mengatakan dalam wawancara bahwa penghargaan hari ini akan menjadi insentif bagi kota Malang. “Tujuan smart city adalah kota dan penduduknya. Pemerintah harus mampu memenuhi aspirasi masyarakat dan pemerintah harus cerdas menyampaikan apa yang diinginkan masyarakat.” kata Pak Aji yang biasa dipanggil walikota Malang. Ibu Posted in Berita Terkini, Dokumentasi, Headline Tagged with Feature, Kota Miskin, Kota Malang Raih Penghargaan Indonesia Smart City Index Museum swasta Tomoron di Surakarta terbuka untuk umum secara privat dan gratis © Foto Vita Ayu Anggraini Sejak saat itu, banyak orang yang bermigrasi ke perkotaan. Alasannya sederhana, karena diyakini lapangan kerja lebih banyak tersedia di perkotaan. Untuk mengambil contoh ibu kota Indonesia, Anda dapat melihat bahwa pada musim perayaan atau Natal, ibu kota Jakarta sangat sepi karena banyak orang yang mudik. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sedikit penduduk Jakarta yang merupakan penduduk asli Jakarta sendiri. Rapat Evaluasi Program Pembangunan Kota Bogor Menuju Kota Cerdas smart City Menurut data Badan Pusat Statistik BPS tahun 2010, proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan adalah 49,8%. Pada tahun 2030, proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan mencapai 63,4 persen. Dengan meningkatnya populasi di kota-kota, efek dan masalah tidak bisa dihindari. Tuntutan muncul pada kebutuhan masyarakat untuk dilayani oleh berbagai utilitas publik. Perekonomian juga diharapkan berjalan lancar sehingga warga dapat hidup sejahtera tanpa melebarkan ketimpangan. Yang tak kalah mendesak adalah pelestarian kelestarian lingkungan. Solusi untuk masalah dan perbaikan mulai muncul di setiap kota. Dari semua solusi dan perbaikan tersebut, Kompas mulai menyusun Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI tahun 2018. Indikator ini menunjukkan besar dan luasnya keterlibatan setiap kota dalam penerapan konsep smart city. Dalam Indeks IKCI 2018, 93 kota dari 98 kota masuk dalam proses penghitungan indeks. Ke-93 kota tersebut dikelompokkan menurut jumlah penduduk yang dibagi menjadi empat kategori; kota besar atau kota dengan populasi setidaknya satu juta; Megacity, wilayah dengan populasi lebih dari hingga kurang dari satu juta orang; kota sedang yang luasnya lebih dari sampai jiwa; dan kota-kota kecil dengan tidak lebih dari penduduk. Studi Tiru Pengembangan Smart City, Dprd Bersama Opd Rembang Kunjungi Bumi Projotamansari Indikator ini berfokus pada Lingkaran Kota Cerdas Boyd Cohen. Dimana lingkungan, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat dan kualitas hidup merupakan indikator normatif. Di dalam lingkaran tersebut, smart city dibangun dari berbagai aspek yang dapat dikelompokkan menjadi enam pilar, yaitu lingkungan, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat, dan kualitas hidup. Bobot terbesar dari enam elemen smart city terletak pada aspek kemasyarakatan, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, kreativitas, dan inklusivitas. Dan Kordin Coworking Space untuk mendorong industri kreatif. Selain itu, terdapat rumah bahasa yang dapat melayani warga yang belajar bahasa asing secara gratis. Teknologi juga turut membantu kelancaran pendidikan di Surabaya. Pemalang Menuju Smart City LABEL Indonesia Smart City Index 2018 Surabaya Smart City Semarang Tangerang Selatan Denpasar Surakarta Malang Manado Salatiga Yogyakarta Padang Sungai panjang penuh keindahan Artikel ini dibuat oleh Sahabat GNFI, sesuai dengan Aturan Penulisan GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Penulisan laporan. Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau praktik penulisan GNFI. Kami terus berusaha untuk menjaga agar GNFI tetap bersih dari konten yang tidak termasuk di sini. 6 Isi Pengantar oleh Ronnie Primanto Bagian 1. Ide dari Yoga 1. Warisan, Saujana, Ekonomi Budaya dan Digitalisasi 2. Panggung Virtual Pondok Gotong Royong di Era Digital 3. Membangun Sistem Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan Menggunakan Wonders App 4 .Yogyakarta Digital Encyclopedia 5. Gerakan Sosial Berbasis Konvergensi Budaya, Best Practices bagi Komunitas Multikultural di Yogyakarta 6. Becak Yogyakarta Moda Transportasi Tradisional untuk Media Komunitas Pertanian, Industri, dan Masyarakat 7. Kecerdasan Berbasis Budaya Kota 8. Perempuan Masa Kini Bagian Dua . Spirit Budaya di Jogja Smart Province 9. Jogja Smart Province dan Keistimewaan E-Learning Yogya 10. Smart Culture 11. Nilai Filosofis Yogyakarta 5 Biodata Penulis 8 Pengantar oleh Rony Primanto Kepala Kominfo DIY Gerakan Menuju 100 Smart Cities dan gerakan Electronic Creative Digital Literacy GNLD yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan partisipasi aktif berbagai pemangku kepentingan telah dampak yang besar. Kota-kota di seluruh nusantara mulai terjebak dalam distrik pintar yang sedang berkembang. Peradaban digital mulai ditata dengan baik atas dasar moralitas dan etika yang luhur. Kedua gerakan tersebut menyadarkan masyarakat akan pentingnya kehidupan digital modern yang harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai. Yang terjadi sekarang adalah masyarakat kaya akan teknologi canggih tetapi miskin moral dan etika. Akibatnya, media digital didistorsi dan disalahgunakan sebagai sarana untuk mengobarkan penipuan, ujaran kebencian, cyberbullying, cyberradicalism, cyberterrorism, dan pornografi. Khawatir dengan penurunan tersebut, masyarakat Yogya mendambakan tumbuhnya daerah-daerah cerdas yang mengedepankan nilai-nilai luhur. Digitalisasi dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis budaya secara maksimal. Inilah highlight dari buku yang merupakan bagian dari Seri Literasi Digital yang diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini. Bagian pertama buku ini menyajikan pemikiran-pemikiran para Humanis Yogya. Selain mengungkapkan gagasan tentang digitalisasi berbasis budaya, beberapa penulis memaparkan pengalaman Yogya dalam mengkonstruksi kehidupan digital untuk meningkatkan budaya. Bagian kedua buku ini membahas tentang perkembangan rencana umum Prefektur Pintar Jogja yang sarat dengan nilai-nilai budaya filosofis. Sebelum tim ahli dan tim penyusun menyusun rencana induk ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika DIY Kota Cerdas Cerminan Pemimpin Dan Masyarakat Yang Cerdas
JAKARTA - Kado indah turut mengisi awal tahun Kota Denpasar. Ibu kota Provinsi Bali yang dipimpin Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara ini berhasil menjadi Kota Besar dengan raihan tertinggi Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI Tahun 2018 dengan nilai 61,70. Angka tersebut berhasil mengungguli kota besar lainya yakni Kota Surakarta pada posisi kedua dengan nilai 61,03 dan Kota Malang di posisi ketiga dengan nilai 60,23. Penghargaan yang digagas salah satu media terkemuka di Indonesia ini diterima Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Walikota Rai Mantra turut menjadi narasumber dalam sharing tentang Kota Cerdas bersama kepala daerah lainya. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar I Dewa Made Agung mengungkapkan bahwa penilaian tersebut dilakukan dengan berdasarkan model Lingkaran Kota Cerdas oleh Boyd Cohen. Dimana terdapat 6 indikator penilaian yakni lingkungan, mobilitas, ekonomi, masyarakat, pemerintahan dan kualitas tahun 2018 sebanyak 93 kota di Indonesia turut andil dalam penyusunan Indeks Kota Cerdas Indonesia ini. Terdapat empat kategori yang menjadi acuan yakni kota metropolitan atau kota dengan penduduk minimal 1 juta jiwa, kota besar, yaitu daerah yang berpenduduk lebih dari 500 ribu jiwa hingga kurang dari 1 juta jiwa, kota sedang, daerah berpenghuni lebih dari 100 ribu jiwa hingga 500 ribu jiwa. Serta kategori kota kecil, atau yang berpenduduk paling banyak 100 ribu Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengungkapkan bahwa Pemkot Denpasar terus berupaya melakakukan berbagai inovasi untuk semakin meningkatkan kualitas kota dan masyarakat dari berbagai aspek baik kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Berbagai fasilitas dan program pemberdayaan dilakukan seperti revitalisasi sungai dan pasar tradisional, pembinaan UMKM dan wirausaha muda, berbagai festival unjuk kreatifitas masyarakat serta pemberdayaan ODGJ melalui Rumah berdaya."Kedepan kami akan fokus tentang ekonomi kreatif dan orange ekonomi yang mampu mendukung pengembangan sektor pariwisata dan keberlanjutan kebudayaan, serta yang terpenting bagaimana program dan inovasi pemerintah ini dapat dirasakan kemanfaatnya oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat itu sendiri," jelas Rai lanjut dikatakan, Pemkot Denpasar pun terus berbenah melalui berbagai inovasi untuk memudahkan akses perlayanan publik untuk masyarakat, seperti adanya Mal Pelayanan Publik di Gedung Graha Sewaka Dharma yang memudahkan masyarakat dalam urusan administrasi dan pelayanan lainnya dalam satu gedung. Tidak hanya itu, masyarakat juga dimudahkan untuk menyampaikan keluhan dan pengaduan secara online melalui aplikasi PRO Denpasar, serta berbagai pelayananan yang disediakan secara online sehingga bisa diakses kapan pun dan dimana pun. Sedangkan di bidang lingkungan Pemkot Denpasar sudah mulai menginisiasi untuk pengurangan sampah plastik, bahkan sudah mengeluarkan Perwali dimana mulai 1 Januari 2019 pasar pasar modern dan pasar tradisional dilarang menyediakan kantong plastik. Pada bidang ekonomi, Pemkot Denpasar juga sudah melakukan menerapkan sistem pembayaran non tunai, sementara dibidang mobiltas Denpasar sudah mulai menyediakan angkutan bus sekolah gratis yang dilengkapi berbagai aplikasi yang canggih dan pemasangan sejumlah CCTV di beberapa titik strategis Kota Denpasar.“Kami dari Pemkot Denpasar terus mengupayakan adanya berbagai inovasi-inovasi yang dapat kami terapkan untuk kemudahan masyarakat. Tidak hanya fasilitas fisik, namun juga berbagai program pemberdayaan yang nantinya akan berdampak meningkatkan kualitas, kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar," ungkap Rai Mantra.akr
Semarang, Idola FM – Sebanyak 12 kota menerima penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018 yang diberikan harian Kompas Rabu 09/01/2019. Penghargaan diberikan kepada kota yang berupaya menerapkan konsep kota cerdas berdasarkan penilaian dan pembobotan enam dimensi yang dikembangkan Boyd Cohen, pegiat kota cerdas internasional. Keenam dimensi itu mencakup lingkungan cerdas, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat, dan kualitas hidup. Dimensi masyarakat dengan indikator keterhubungan internet, penetrasi telepon seluler, partisipasi warga, tingkat pendidikan, imigrasi, dan pekerjaan industry kreatif memperoleh pembobotan skor paling tinggi. Penilaian berdasarkan dimensi dan pembobotan nilai yang melibatkan penilaian 12 pakar, menghasilkan 12 kota dengan skor tertinggi yang terbagi dalam 4 kategori Kota Metropolitan Surabaya, Semarang, Tangerang Selatan, Kota Besar Denpasar, Surakarta, Malang, Kota Sedang Manado, Salatiga, Yogyakarta, dan Kota Kecil Padang Panjang, Sungai Penuh, Solok. Lima kota di DKI Jakarta tidak ikut dinilai karena tidak memiliki DPRD kota dan tanpa APBD. Lantas, proses penilaian selama ini—indicator apa saja yang dinilai? Dalam mewujudkan sebagai kota cerdas—apa faktor kuncinya? Hal krusial apa yang masih menjadi kendala utama sehingga sebuah kota masih belum bisa dikatakan kota cerdas? Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang mewawancara Sosiolog dari Universitas Indonesia UI yang juga salah satu juri Indeks Kota Cerdas Indonesia Daisy Indira Yasmin. Heri CS Berikut wawancaranya
Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra tengah Kado awal tahun 2019 diterima Kota Denpasar. Ibu kota Provinsi Bali yang dipimpin Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara ini berhasil menjadi Kota Besar dengan raihan tertinggi Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI 2018 dengan nilai 61,70. Angka tersebut berhasil mengungguli kota besar lainya yakni Kota Surakarta pada posisi kedua dengan nilai 61,03 dan Kota Malang di posisi ketiga dengan nilai 60,23. Penghargaan yang digagas oleh media nasional ini diterima Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di Jakarta 9/1/2019. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar, I Dewa Made Agung, mengungkapkan, penilaian tersebut dilakukan dengan berdasarkan model Lingkaran Kota Cerdas oleh Boyd Cohen. Ada 6 indikator penilaian, yakni lingkungan, mobilitas, ekonomi, masyarakat, pemerintahan dan kualitas hidup. Di tahun 2018, sebanyak 93 kota di Indonesia turut andil dalam penyusunan Indeks Kota Cerdas Indonesia ini. Terdapat empat kategori yang menjadi acuan yakni kota metropolitan atau kota dengan penduduk minimal 1 juta jiwa, kota besar, yaitu daerah yang berpenduduk lebih dari 500 ribu jiwa hingga kurang dari 1 juta jiwa, kota sedang, daerah berpenghuni lebih dari 100 ribu jiwa hingga 500 ribu jiwa. Serta kategori kota kecil, atau yang berpenduduk paling banyak 100 ribu jiwa. Rai Mantra mengungkapkan bahwa Pemkot Denpasar terus berupaya melakakukan berbagai inovasi untuk semakin meningkatkan kualitas kota dan masyarakat dari berbagai aspek baik kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Berbagai fasilitas dan program pemberdayaan dilakukan seperti revitalisasi sungai dan pasar tradisional, pembinaan UMKM dan wirausaha muda, berbagai festival unjuk kreativitas masyarakat serta pemberdayaan ODGJ melalui Rumah berdaya. "Ke depan, kami akan fokus tentang ekonomi kreatif dan orange ekonomi yang mampu mendukung pengembangan sektor pariwisata dan keberlanjutan kebudayaan, serta yang terpenting bagaimana program dan inovasi pemerintah ini dapat dirasakan kemanfaatnya oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat itu sendiri," jelas Rai Mantra. Lebih lanjut dikatakan, Pemkot Denpasar pun terus berbenah melalui berbagai inovasi untuk memudahkan akses perlayanan publik untuk masyarakat, seperti adanya Mal Pelayanan Publik di Gedung Graha Sewaka Dharma yang memudahkan masyarakat dalam urusan administrasi dan pelayanan lainnya dalam satu gedung. Masyarakat juga dimudahkan untuk menyampaikan keluhan dan pengaduan secara online melalui aplikasi PRO Denpasar, serta berbagai pelayananan yang disediakan secara online sehingga bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Sedangkan di bidang lingkungan, Pemkot Denpasar sudah mulai menginisiasi untuk pengurangan sampah plastik, bahkan sudah mengeluarkan Perwali mulai 1 Januari 2019 pasar modern dan pasar tradisional dilarang menyediakan kantong plastik, Di bidang ekonomi, Pemkot Denpasar juga sudah melakukan menerapkan sistem pembayaran non tunai, sementara dibidang mobiltas Denpasar sudah mulai menyediakan angkutan bus sekolah gratis yang dilengkapi berbagai aplikasi yang canggih dan pemasangan sejumlah CCTV di beberapa titik strategis Kota Denpasar.
Memasuki awal tahun 2019, Kota Tangerang Selatan Tangsel meraih penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018 yang diberikan oleh Kompas pada 9/1/2019. Penghargaan tersebut diberikan kepada kota-kota yang dinilai berhasil menerapkan konsep kota cerdas atau smart city. Kota Tangerang Selatan masuk dalam Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI 2018 dalam kategori kota metropolitan dengan mendapat nilai skor sebesar 61,68. “Apapun nilainya, ini merupakan sebuah angka yang harus dievaluasi untuk lebih baik lagi kedepan,” ucap Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Saat ini Kota Tangsel sedang fokus kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia SDM. Dengan memberikan pelatihan-pelatihan baik untuk Aparatur Sipil Negara ASN maupun masyarakatnya melalui komunitas yang ada di Tangsel. Airin menambahkan, peran partisipasi masyarakat sangat penting untuk membangun kota cerdas. Tanpa adanya pastisipasi warga, program dan rencana di perkotaan akan sulit dijalankan. Kota Tangerang Selatan saat ini tidak hanya menyediakan infrastruktur untuk layanan publik saja. Namun juga mendorong masyarakat dan industri kreatif melalui berbagai pelatihan yang diberikan dan peningkatan ekonomi kemasyarakatan. Selain itu, Kota Tangsel juga sudah menerapkan pelayanan publik berbasis elektronik, semua sistem pelayanan terpantau secara langsung dan transparan, seperti aplikasi Simanja laporan jalan rusak.
indeks kota cerdas indonesia 2018