Kelincimampu memanfaatkan pakan hijauan dengan sedikit konsentrat. Kelinci salah satu ternak alternatif berpotensi besar sebagai penyedia daging. Itulah garis besar dari dialog dengan Dr Yono Cahyono Rahardjo M.Sc Agr, pakar nutrisi dan ternak kelinci Universitas Gajah Mada Jogjakarta, Jumat (19/2).
Takada makhluk yang super inspiratif di dunia ini kecuali kelinci. Dengan kebisuannya, kelinci memiliki pesona gera k hidup yang sungguh luar biasa; lucu, manja, jinak, nakal dan kelakuannya tak beda jauh dengan anak-anak manusia. Siapapun yang ingin mempelajari kehidupan manusia, sudah saatnya belajar dari kelinci.
Meskitempatnya jauh dari kota, ini tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk melihat Pasar Kelinci. Terbukti setelah 3 kali buka, tempat ini semakin ramai dikunjungi. Namun untuk sementara pasar ini hanya buka pada setiap hari Minggu dan hari Legi (Pasaran Jawa). Pasar ini dibuka mulai pukul WIB.
dikembangkanmenjadi profesi, maka di bentuklah peternakan kelinci di perwakilan di Luar Negeri, 21 kontributor di Negara yang memiliki Citizen Service , dan satu saluran siaran Luar Negeri Voice of Indonesia (VOI) dengan 8 bahasa (7 bahasa asing dan 1 bahasa Indonesia). penyiaran dan stasiun
Dankelinci usia tidak sampai usia 2 bulan sudah bisa dijual dengan harga rata-rata Rp. 40.000,00. Arif tidak mau sukses sendiri. Dia mengajarkan cara beternak kelinci itu kepada para santri di Planet Nufo. "Memelihara kelinci itu mudah sekali ternyata. Tapi awalnya saya juga pernah gagal. Tapi terus belajar. Dan hasil ya seperti sekarang.
Selaindi sentra miliknya di Ngawi, ia kini sudah memiliki cabang peternakan kelinci pedaging di Madiun dan Ponorogo. Dari 3 lokasi peternakan miliknya, kini ia mampu meraup omzet kotor per bulan mencapai Rp 15 juta. Dari pendapatan kotor tersebut, jika dipotong biaya perawatan, pakan dan membayar honor 3 pegawainya, ia masih mampu mengantongi
. - Para peternak kelinci di Kebumen bakal dilatih mengembangkan hasil usaha ternaknya agar mampu naik kelas untuk diekspor ke luar negeri. Hal itu dibahas dalam pertemuan jajaran pegawai Badan Karantina Pertanian Cilacap bersama Bupati Arif Sugiyanto di Pendopo Kabumian, Kamis 24/2. Doktor Mujiatun yang mewakili Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian mengatakan, peternakan kelinci di Kebumen sebenarnya memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan lebih besar, sehingga mampu menembus pasar ekspor. "Maksud kedatangan kami ke sini tidak lain untuk mengajak bagaimana peternak kelinci di Kebumen bisa maju dengan meningkatkan hasil ternaknya, dan bisa diolah menjadi produk makanan yang bisa diekspor," ujarnya. Dalam audensi bersama Bupatu pihaknya mempertemukan para eksportir dengan peternak kelinci di Kebumen. Harapannya mereka bisa saling belajar dan bertukar pikiran tentang pengembangan usaha ternak kelinci. "Mereka akan diajari bagaimana cara ekspor, prosedurnya seperti apa, berserta turunannya," ujarnya. Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilacap pada hari yang sama juga sudah menggelar kegiatan bimbingan teknis akselerasi ekspor ekspor kelinci dan produk turunannya, di Grand Kolopaking Hotel Kebumen dengan menghadirkan para peternak kelinci. Mujiatun menjelaskan mengenai persyaratan teknis karantina kelinci dan produk asal kelinci dari Indonesia, persyaratan tujuan, ketertelusuran genetik serta pentingnya koordinasi yang baik antar instansi. “Terkait lalu lintas ekspor dan impor, Karantina Pertanian bertugas memberikan jaminan kesehatan kelinci, tindakan karantina, pemenuhan langkah-langkah ketertelusuran dan pemenuhan persyaratan negara tujuan,” tutur Mujiatun. Sementara itu, Bupati Arif Sugiyanto mengatakan, pihaknya mendukung upaya Badan Karantina Pertanian untuk melakukan pembinaan terhadap peternak kelinci agar bisa semakin maju. Menurut Bupati masyarakat memang perlu diberi pemahaman bahwa daging kelinci itu halal dan enak dikonsumsi. "Daging kelinci itu enak ya, kemarin kita juga coba makan sate kelinci di Adimulyo. Jadi kelinci ini bisa jadi alternatif makanan sehat masyarakat pengganti ayam, dan ikan. Sehingga perlu dikembangkan agar produk olahannya bisa tembus ekspor," jelas Bupati. Dwi Astuti selaku Kepala Karantina Pertanian Cilacap mengatakan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan peternak kelinci terutama di Kab. Banyumas, Cilacap dan Kebumen dapat memahami persyaratan karantina hewan, prosedur ekspor hewan, dan dapat mulai mengekspor kelinci dan produk turunannya. Diketahu, berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian tahun 2019, ekspor kelinci tercatat sebanyak 975 ekor. Kenaikan 31% ekspor di tahun 2020 menjadi ekor dengan nilai Rp. 213,6 juta. Tahun 2021 sebanyak ekor. Peminat kelinci Indonesia yaitu Singapura, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Jepang, Korea selatan, Belgia, dan Inggris. al/dp
peternakan kelinci di luar negeri