Manusiaadalah makhluk monopluralitas yang memungkinkan manusia itu dapat melaksanakan sila-sila yang tercantum di dalam pancasila. 2. Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang tertinggi yang dikaruniakan memiliki kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya. 3. Pancasilamenjadi pedoman hidup atau way of life yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjukdalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bati dalam masyarakat Indonesia. Dalam kedudukannya tersebut, pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Jelaskanhubungan antarsila dalam Pancasila! Jelaskan 5 (lima) nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa! Jelaskan 4 (empat) perwujudan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab di lingkungan masyarakat! Jelaskan 4 (empat) perwujudan sila Persatuan Indonesia di lingkungan sekolah! Sila ke Empat Pancasila Comments 1Pancasila Arti adalah bagi bangsa Indonesia Arti Penting Pandangan 2.Pancasila sebagai Penting Dasar Negara Pancasila Hidup Pancasila 3.Sila-sila dalam Sebagai Sebagai Pancasila Dasar 4.Pancasila sebagai Dasar Staatsfundamentalnorm Negara Negara 5.Pancasila sebagai dan dasar negara, dan Pandanga pandangan Pandanga hidup,ideologi dan n Hidup 50Soal IPS Kelas : Masalah Sosial & Kunci Jawaban (Pilihan Ganda, Essay) 40 Soal Pilihan Ganda PERILAKU KONSUMEN dan Jawaban. 30 Soal IPS Kelas 8 Semester 2 dan Kunci Jawaban (K13) Revisi. 30 Soal Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia & Jawaban (Essay, Pilgan) C. Betawi dan Kalimantan. D. Jawa dan Aceh. MerajutManusian dan Masyarakat Berdasarkan Pancasila Kelas VIII SMP Apa yang ada dalam pikiran kalian? Oleh: Wahyu Fathur Rozaq Siapakah tokoh-tokoh ini? Perhatikan Vidio berikut . "Ayo hidup ber-Pancasila!" Menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu bentuk menghargai dan mengamalkan nilai Pancasila yaitu sila kesatu. Dalam hidup bermasyarakat dan bernegara banyak sekali nilai-nilai Pancasila yang dapat diamalkan. A. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 menyepakati dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila. Istilah Pancasila itu sendiri menurut Darji Darmodihardjo, SH 19953 sudah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad ke XIV. Yaitu terdapat dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Istilah Pancasila dalam bahasa Sansakerta, asal kata Panca lima dan Sila sendi, asas, berarti batu sendi yang lima, juga berarti pelaksanaan kesusilaan yang lima Pancasila krama. Pancasila memiliki dua pengertian yaitu berbatu sendi yang lima dan pelaksanaan kesusilaan yang lima, yaitu a. Dilarang melakukan kekerasan. b. Dilarang mencuri. c. Dilarang berjiwa dengki. d. Dilarang berbohong. e. Dilarang mabuk/minuman keras. Istilah Pancasila dalam kehidupan kenegaraan dikenalkan pertama kali oleh Ir. Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Menurut Ir. Soekarno, Pancasila dijadikan dasar berdirinya negara Indonesia. Pancasila merupakan dasar atau pondasi berdirinya negara. Sebuah negara tidak mungkin berdiri tanpa adanya dasar negara. 1. Pancasila sebagai Dasar Negara Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila disebut juga sebagai dasar falsafah negara philosofische Grondslag dan ideologi negara staatidee. Dalam hal ini Pancasila berfungsi sebagai dasar mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara dinyatakan secara jelas dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “….. maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia, yang berbentuk dalam suatu susunan negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada …..” Rumusan Pancasila yang terdapat dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara yuridis-konstitusional sah, berlaku, dan mengikat seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warga negara, tanpa kecuali. Rumusan lengkap sila dalam Pancasila telah dimuat dalam Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 1968 tanggal 13 April 1968 tentang tata urutan dan rumusan dalam penulisan/pembacaan/ pengucapan sila-silaPancasila, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila ditempatkansebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Negara dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan, tempat bernaung para penghuninya yaitu rakyat. Agar bangunan itu kuat dan kokoh, tentunya harus mempunyai dasar bangunan yang kuat dan kokoh pula. Demikian juga dengan negara, agar negara tersebut kuat dan kokoh harus mempunyai dasar negara yang kuat. Dasar negara merupakan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai negara tersebut. Cita-cita dan tujuan didirikannya negara akan dijadikan pedoman dan arah dalam gerak langkah penyelenggaraan pemerintahan negara. Para pendiri negara Indonesia sudah mengatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan sebuah dasar bagi penyelenggaraan negara. Dasar Negara tersebut biasanya juga disebut dengan “idiologi Negara”. Di lihat dari asal mula kata, Ideologi berasal kata “idea”, yang artinya ide, konsep atau gagasan, cita-cita dan “logos” yang artinya pengetahuan. Secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang pemikiran, ide-ide, keyakinan atau gagasan. Dalam pandangan yang lebih luas ideologi adalah cita-cita, keyakinan, dan kepercayaan yang dijunjung tinggi oleh suatu bangsa dijadikan pedoman hidup dan pandangan hidup dalam seluruh gerak aktivitas bangsa tersebut. Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna yang sama. Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari–hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku masyarakat Indonesia haruslah selalu dijiwai oleh nilai–nilai luhur Pancasila. Pandangan hidup bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan dan kelestarian bangsa. Hal ini disadari oleh pendiri negara seperti dapat kita buktikan dari pidato Mohammad Yamin dalam sidang BPUPKI pertama. Dalam sidang BPUPKI itu Mohammad Yamin menyatakan “…..rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara jang berasal dari peradaban kebangsaan Indonesia; orang timur pulang pulang kebudajaan timur”.….. kita tidak berniat lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran. Kita bangsa Indonesia masuk jang beradab dan kebudajaan kita beribu-ribu tahun umurnya”. Pancasila dianggap oleh pendiri bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai kehidupan yang paling baik. Disepakatinya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia telah melalui serangkaian proses yang panjang dan pemikiran yang mendalam dan nantinya dijadikan dasar dan motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan negara. 3. Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bagi bangsa Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alenia keempat menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjadi cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan sila pertama dan utama yang menerangi keempat sila lainnya. Paham Ketuhanan itu diwujudkan dalam paham kemanusiaan yang adil dan beradab. Semangat Ketuhanan Yang Maha Esa itu hendaklah pula meyakinkan segenap bangsa Indonesia untuk bersatu padu di bawah Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Perbedaan-perbedaan diantara sesama warga negara Indonesia tidak perlu diseragamkan, melainkan dihayati sebagai kekayaan bersama yang wajib disyukuri dan dipersatukan dalam wadah negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu, dalam kerangka kewarganegaraan, tidak perlu dipersoalkan mengenai etnisitas, anutan agama, warna kulit, dan bahkan status sosial seseorang. Diutamakan dilihat adalah status kewarganegaraan seseorang dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila juga mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada Pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi–sanksi hukum. B. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Ciri atau karakteristik yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila yaitu sebagai berikut 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya. Oleh karenanya sebagai manusia yang beriman yaitu meyakini adanya Tuhan yang diwujudkan dalam ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan- Nya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia Indonesia yang mengakui kedudukan manusia yang sederajat dan sama, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara yang dijamin oleh negara. 3. Persatuan Indonesia Merupakan perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang mengatasi paham perseorangan, golongan, suku bangsa, dan mendahulukan persatuan dan kesatuan bangsa sehingga tidak terpecah-belah oleh sebab apa pun. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Merupakan sendi utama demokrasi di Indonesia berdasar atas asas musyawarah dan asas kekeluargaan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Merupakan salah satu tujuan negara yang hendak mewujudkan tata masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Upaya melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah disarikan dalam butir-butir pengamalan Pancasila. Isi butir pengamalan Pancasila yaitu 1. Ketuhanan Yang Maha Esa a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit ,dan sebagainya c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 3. Persatuan Indonesia a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa. c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. d. Menghormati hak orang lain. e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. C. Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini dikarenakan Pancasila merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Ikuti Ribuan pengunjung yang menggunakan kotak pencarian ini, gunakan sekarang! Coba ketik Buku, Modul Ajar, RPP, atau Soal-Soal Pancasila merupakan asas yang membangun Negara Republik Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang merupakan landasan utama untuk merajut manusia dan masyarakat di Indonesia. Lima sila tersebut antara lain Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan sila pertama yang menekankan bahwa di Indonesia hanya ada satu Tuhan yang harus disembah oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memberikan rasa hormat dan menghormati hak-hak orang lain tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab merupakan sila kedua yang mengajarkan agar setiap individu saling menghormati dan menghargai sesama tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, suku, agama, dan ras. Hal ini menekankan bahwa setiap manusia harus saling mengakui hak-hak dan kewajiban sesama manusia. Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga yang menekankan bahwa semua rakyat Indonesia harus saling menghargai dan menghormati serta bersatu padu dalam membangun negara. Hal ini menekankan bahwa warga negara Indonesia harus hidup dalam persatuan dan kesatuan tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan merupakan sila keempat yang menekankan bahwa setiap individu harus menghormati dan menghargai hak-hak orang lain serta menghindari tindakan yang melanggar hukum. Hal ini menekankan bahwa setiap warga negara Indonesia harus menghormati dan menghargai hak-hak orang lain tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan sila kelima yang menekankan bahwa setiap warga negara Indonesia harus hidup dengan damai dan saling menghargai serta menghormati tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Keadilan sosial ini diwujudkan melalui kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berdemokrasi. Nilai-nilai Pancasila merupakan dasar utama untuk merajut manusia dan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, semua warga negara Indonesia harus menghormati dan menghargai hak-hak orang lain serta saling menghormati dan menghargai tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Kesimpulan Pancasila merupakan dasar utama untuk merajut manusia dan masyarakat di Indonesia. Lima sila yang terdapat dalam Pancasila merupakan landasan utama untuk membangun manusia dan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, keadilan, dan kebijaksanaan. Dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila, diharapkan manusia dan masyarakat di Indonesia dapat hidup damai dan saling menghormati dan menghargai tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras. 1. Perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak mengganggu kesinambungan dan keutuhan masyarakat sejauh telah terakomodasi dalam semangat … a. Patriotisme b. Etnosentrisme c. Integralisme d. HeroismeJawaban c. Integralisme 2. Faktor penyebab munculnya sikap primordialisme yaitu … a. Sikap tertutup terhadap budaya asing karena rasa curiga b. Letak daerah yang terisolasi sehingga tidak terpengaruh oleh budaya asing c. Kesetiaan terhadap sesuatu yang dipunyai sejak lahir d. Takut keseimbangan sistem masyarakatnya goyahJawaban d. Takut keseimbangan sistem masyarakatnya goyah 3. Anggota Persatuan Wartawan Indonesia PWI berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda. Mereka memiliki kesetiaan terhadap kelompok kesukuan masing-masing dan kesetiaan terhadap kelompok profesi sehingga terjadi interseksi sosial berdasarkan … a. Suku-bangsa dan PWI b. Keanggotaan dan kesetiaan c. Pekerjaan dan pendidikan d. Kesukuan dan profesiJawaban a. Suku-bangsa dan PWI 4. Kesetiaan tradisional adalah sikap masyarakat yang memegang teguh kepada hal-hal yang dibawa sejak lahir dalam kelompoknya yang disebut…. a. Moralitas b. Chouvinisme c. Primordialisme d. PatriotismeJawaban d. Patriotisme 5. Salah satu sarana yang bisa mempersatukan berbagai suku bangsa di Indonesia yang paling dominan yaitu … a. Transportasi b. Bahasa Indonesia c. Pasar d. KesenianJawaban b. Bahasa Indonesia 6. Salah satu fungsi etnosentrisme pada suatu suku bangsa yaitu untuk … a. Menggabungkan dua kebudayaan b. Mempertahankan kebudayaan sendiri c. Membentuk kebudayaan modern d. Mempertahankan kebudayaan nasionalJawaban a. Menggabungkan dua kebudayaan 7. Perbedaan suku bangsa yang ada di Indonesia tidak mengganggu kesinambungan dan keutuhan masyarakat sejauh telah terakomodasi dalam semangat … a. Etnosentrisme b. Nasionalisme c. Integralisme d. PatriotismeJawaban a. Etnosentrisme 8. Berikut ini merupakan salah satu contoh integrasi budaya yaitu … a. Tari sekapur sirih b. Keris pusaka c. Tari Bali d. Kebaya wanitaJawaban b. Keris pusaka 9. Masyarakat Indonesia disebut juga sebagai etnik pluralistik. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang … a. Kuatnya persatuan suku-suku bangsa b. Kepercayaan dan agama bervariasi c. Terdiri dari berbagai ras d. Terdiri dari berbagai suku bangsaJawaban d. Terdiri dari berbagai suku bangsa 10. Kemajemukan masyarakat Indonesia adalah potensi yang dapat memperkaya budaya nasional, tetapi juga bisa mengancam persatuan nasional karena…. a. Wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau b. Semua penduduk mempunyai kedudukan sama di mata hukum c. Perbedaan etnis tidak membuat kedudukan warga negara berbeda d. Masyarakat majemuk terdiri dari berbagai kelompok kulturalJawaban d. Masyarakat majemuk terdiri dari berbagai kelompok kultural 11. Terjadinya kemajemukan masyarakat di Indonesia bisa menyebabkan konflik jika … a. Para pemimpin kuranga responsif dan komodatif b. Lemahnya semangat kebangsaan tiap anggota masyarakat c. Banyak pengangguran dan pendapatan per kapita rendah d. Banyak tergantung kepada kemampuan negara lainJawaban b. Lemahnya semangat kebangsaan tiap anggota masyarakat 12. Salah satu fungsi suku bangsa yang beranekaragam dalam pembentukan budaya nasional yaitu … a. Menolak tiap unsur kebudayaan lain b. Untuk mengolah kebudayaan lain yang sesuai dengan kepribadian bangsa c. Merubah total kebudayaan yang ada dengan kebudayaan yang baru d. Dapat memperkaya kehidupan bangsaJawaban d. Dapat memperkaya kehidupan bangsa 13. Suku Jawa dan Sunda mendiami di pulau yang tidak berbeda, akan tetapi ada perbedaan yang mendasar dalam hal…. a. Corak adat istiadatnya b. Sistem kekerabatannya c. Keturunan dan rasnya d. Sistem pelapisan masyarakatnyaJawaban d. Sistem pelapisan masyarakatnya 14. Contoh sikap primordialisme yang muncul pada masyarakat Indonesia yaitu … a. Keanggotaan rukun tetangga atas dasar rumah yang berdekatan b. Keanggotaan perkumpulan atau paguyuban atas dasar asal daerah c. Pembentukan badan usaha atau koperasi atas dasar kepentingan bersama d. Pembentukan kelompok pencinta alam atas dasar hobi dan minatJawaban a. Keanggotaan rukun tetangga atas dasar rumah yang berdekatan

soal tentang merajut manusia dan masyarakat berdasarkan pancasila